Selasa, 21 Oktober 2025

Nurdin Bangun 'Rumah' Rongsokan di Tanah Orang, DD Sumsel Gembirakan Hati Della dan Putri


PALEMBANGTODAY.my.id - Di tengah hiruk pikuk Kota Palembang, terselip cerita keluarga yang berjuang keras melawan getirnya hidup. Jauh dari kata layak, Muhammad Nurdin, seorang pemulung, harus tinggal bersama istri yang mengidap gangguan jiwa (ODGJ) dan dua anak perempuannya, Della dan Putri, di lahan kebun milik orang lain. 



Rumah mereka - jika bisa disebut rumah, hanyalah bangunan seadanya yang disusun dari rongsokan, hanya cukup untuk melindungi mereka dari panas dan hujan. Ironisnya, selain minimnya sanitasi dan ketiadaan dapur, keluarga ini juga tidak memiliki akses listrik. Hanya ada lampu solar, yang Nurdin temukan di tempat ampah, menjadi pelita hingga pukul 12 tengah malam.


Namun, semangat hidup Nurdin tetap menyala pantang menyerah. Hanya Allah tempat ia bergantung dan berkeluh kesah. Nyala optimistisme bahwa Allah selalu memberinya rezeki jika dia mau berusaha. 


Selain mencari rongsokan, ia juga bercocok tanam singkong dan laos,  Getirnya hidup ini juga dirasakan kedua putrinya, Della dan Putri, yang harus menjadi sasaran bully teman-teman di sekolah karena kondisi mereka yang kurang terawat, diperparah dengan rambut mereka yang cukup gimbal dan tebal.


Merespons kondisi ini, Tim Layanan Mustahik Dompet Dhuafa Sumatera Selatan bergerak cepat untuk menebarkan manfaat. Awalnya, tim DD Sumsel berencana memberikan bantuan logistik, namun setelah melihat langsung kondisi kedua putri Nurdin,Della dan Putri, tim memutuskan untuk melakukan intervensi personal.


Hingga pada Sabtu (18/10/2025), tim DD Sumsel mengunjungi kediaman Nurdin di Jl Ir HM Idris Musa, Kelurahan Srimulya, Palembang, dengan satu misi penting: mengajak kedua anak tersebut ke salon. Wawan Setiawan, selaku Pendamping Sosial Kebencanaan DD Sumsel, mulanya mengaku cukup kewalahan membujuk keduanya.


"Awalnya mereka tidak mau, tapi setelah kami bujuk cukup lama, dan kami ajak jalan-jalan pakai mobil, serta dijanjikan untuk senang-senang hari itu, mereka luluh juga," ujar Wawan. 



Saat dibawa ke Salon Hetty di Jl Urip Sumoharjo Lemabang, antusiasme Putri, anak pertama Bapak Nurdin, langsung terlihat. "Ayo kak, saya mau dirapikan rambutnya," ucap Putri, yang saat ini duduk di kelas 5 SD.


Di salon, hal mengejutkan ditemukan. Di balik kondisi rambut yang gimbal dan tebal membuat banyak kutu dan telur kutu bersarang, terutama di rambut Della. 


Berkat profesionalitas Salon Hetty, rambut keduanya berhasil dibersihkan, dirapikan, dan diberi vitamin. Setelah potong rambut, keduanya diajak bermain games di JM Lemabang. "Asik ya kak, kami belum pernah main ke sini," ungkap keduanya antusias. Senyum bahagia terpancar dari Della dan Putri, seakan menemukan barang berharga.


Setelah puas bermain, Tim Dompet Dhuafa melanjutkan aksi dengan mengajak mereka berbelanja kebutuhan di supermarket. Beras, minyak, kopi, detergen, sabun, hingga parfum menjadi pilihan mereka. 


"Kak, boleh tidak kami minta ini, biar wangi kalau ke sekolah," ucap Putri. Wawan Setiawan, yang ditemani empat relawan, mengaku terharu. Mereka berharap perhatian yang telah diberikan ini akan membekas pada keluarga Bapak Nurdin, terutama Della dan Putri. 



"Kami berharap berawal dari kegelisahan Dompet Dhuafa Sumsel ini, banyak lagi para dermawan yang mau membayar zakatnya agar manfaat dapat lebih meluas, dan menyelamatkan kehidupan banyak orang," tutup Wawan. 


Wawan terkenang dengan kasus seorang balita di Palembang yang meninggal di Palembang, akibat infeksi cacingan kronis di lingkungan tak terawat dan kotor. Sedihnya lagi sang balita ternyata hidup dengan kedua orangtua pengidap gangguan jiwa. Dari titik inilah Wawan dan seluruh tim Dompet Dhuafa Sumsel berharap banyak lagi para dermawan yang mau membayar zakatnya agar dapat memberikan kebaikan bagi para penerima manfaat lebih meluas lagi, dan menyelamatkan kehidupan banyak orang. (rilis DD Sumsel)

Hai! Palembang Today merupakan portal berita naratif, yang memberikan sudut pandang dari beberapa pemberitaan media massa kredibel.